Dual boot bersama windows
Metode
Pemasangan dual boot dengan windows adalah menjadikan LangitKetujuh akan menjadi sistem operasi kedua. Dengan menggunakan partisi /boot
atau /boot/efi
lama jika ada.
Menyiapkan partisi baru
Gunakan KDE Partition, GParted, GNOME Disk, cfdisk
atau alat pemartisi lainnya. Lalu resize ruang partisi yang ada untuk digunakan partisi sistem LangitKetujuh.
Edisi | Minimal | Disarankan |
---|---|---|
Home | 10 GiB | 25 Gib |
Studio | 20 GiB | 40 Gib |
lsblk -o NAME,TYPE,FSTYPE,SIZE,LABEL
-
Skema partisi lama.
NAME TYPE FSTYPE SIZE LABEL sda disk 498G ├─sda1 part ntfs 50M System Reserved ├─sda2 part ntfs 498M └─sda3 part ntfs 497G windows
-
Skema partisi baru. Pemartisian dengan Disk Management Windows dengan menambahkan partisi baru
40G
dan160G
.NAME TYPE FSTYPE SIZE LABEL sda disk 498G ├─sda1 part ntfs 50M System Reserved ├─sda2 part ntfs 498M ├─sda3 part ntfs 297G windows ├─sda4 part f2fs 40G └─sda5 part f2fs 160G
Sebagai contoh, terdapat partisi baru yaitu sda4
dengan ukuran 40G
yang nantinya akan dijadikan partisi /
untuk LangitKetujuh. Sedangkan partisi /home
menggunakan sda5
dengan partisi baru jika memungkinkan.
Pemasangan
Perangkat lunak pemasang di LangitKetujuh OS tidak menggunakan GUI, tetapi menggunakan Ncurses CLI. Sehingga navigasinya menggunakan arah panah ⬆️ ➡️ ⬇️ ⬅️, tab
dan enter
di keyboard.
Buka menu, pilih Install to Disk
.
Atau menggunakan Konsole
di menu, kemudian ketik perintah berikut ini.
doas langitketujuh-installer
Kata sandi: langitketujuh
⚠️ Peringatan
Pastikan sudah sesuai dengan jenis boot mode yang digunakan. Jika menggunakan UEFI maka installer menunjukkan "UEFI systems". Dan sebaliknya jika menggunakan Legacy maka installer menampilkan "Legacy systems".
Tekan Enter
untuk melanjutkan ke pemasangan. Pengguna akan melihat langkah demi langkah tahapan yang harus diselesaikan. Seperti Keyboard
, Network
, Hostname
hingga ke Install
.
Keyboard
Pilih us
untuk jenis papan ketik qwerty.
Network
Lewati tahap ini karena pemasangan sebaiknya dilakukan secara offline. Jika terlanjur terklik, pilih Back
untuk kembali.
Hostname
Hostname ditulis dengan huruf kecil. Bisa menggunakan nama brand komputer, nama website, atau nama keluarga. Contohnya studio
, langitketujuh
, linux
, dsb.
Locale
Pilih en_US.UTF-8
untuk menggunakan Bahasa Inggris. Atau id_ID.UTF-8
untuk menggunakan Bahasa Indonesia.
Timezone
Pilih zona waktu benua yang dikehendaki, misalnya Asia
.
Selanjutnya pilih zona waktu kota, misalnya Jakarta
untuk zona waktu WIB. Pengguna juga dapat memilih zona waktu lainnya seperti Makassar
untuk WITA atau Jayapura
untuk WIT.
Root Password
Masukkan kata sandi yang unik dan mudah diingat.
🔔 Tips
Gunakan kata sandi dengan kombinasi angka dan huruf sekitar 5 karakter.
Kemudian ulangi lagi kata sandi yang sama untuk klarifikasi.
User Account
Nama pengguna primer/utama ditulis dengan huruf kecil. Bisa menggunakan nama panggilan. Contohnya myusuf
, hervy
, aziz
, aris
dsb.
Kemudian tulis nama pengguna untuk login. Bisa menggunakan huruf kapital dan spasi. Misalnya Muhammad Yusuf
, Hervy Qurrotul
, LangitKetujuh Studio
dsb.
Masukkan kata sandi yang unik dan mudah diingat.
Kemudian ketik lagi kata sandi yang sama untuk klarifikasi.
Untuk "group membership" lewati saja dengan memilih OK
.
BootLoader
Bootloader tergantung dari letak disk yang akan di partisi sebagai sistem root /. Biasanya menggunakan dari disk utama /dev/sda
. Sebagai contoh /dev/sda
SSD dengan ukuran 120GB.
Pada dialog use graphical boot loader
pilih Yes
.
Partition
⚠️ Peringatan
Ketika merubah, mengganti, menambah dan mengurangi partisi. Sebaiknya sudah mencadangkan ke disk eksternal atau cloud agar aman jika terjadi kesalahan teknis. Mohon tidak melanjutkan jika tidak yakin dengan apa yang dilakukan.
Abaikan jika sudah melakukan pemartisian diawal, lalu lanjut ke tahap Filesystems. Jika belum diatur partisinya, pilih /dev/sda
(disk saat ini). Kemudian pilih OK
.
Pilih cfdisk
sebagai perkakas partisinya.
Muncul peringatan pemilihan file system untuk partisi boot, Enter
untuk melanjutkan.
Dengan cfdisk
, pengguna dapat mengatur partisinya seperti menambah partisi dengan memilih New
, menghapus dengan memilih Delete
, merubah ukuran dengan Resize
dan lain sebagainya. Sesuaikanlah dengan kebutuhan partisi yang diinginkan.
Berikut ini adalah contoh skema partisi yang kami sarankan.
⚠️ Peringatan
Pastikan untuk jenis partisi boot menggunakan tipe partisi
Linux filesystem
untuk Legacy. Dan tipeEFI System
untuk UEFI
-
Legacy (dos/mbr)
Jika menggunakan legacy, pastikan partisi boot sudah mengaktifkan tanda bintang
*
sebagai tanda bootable. Khusus untuk legacy saja.Partisi Bootable Jumlah Tipe Kondisi partisi /dev/sda4
* 512M
Linux filesystem
Baru /dev/sda5
40G
Linux filesystem
Baru -
UEFI (gpt)
Jika menggunakan UEFI, maka langsung saja membuat partisinya seperti contoh berikut ini.
Partisi Jumlah Tipe Kondisi partisi /dev/sda2
512M
EFI System
Lama /dev/sda4
40G
Linux filesystem
Baru /dev/sda5
160G
Linux filesystem
Baru - Baru = Partisinya diformat
- Lama = Partisinya tidak diformat
- Partisi
sda1
akan digunakan sebagai/boot
atau/boot/efi
.
Jumlah gigabyte dari /dev/sda5
bisa ditulis dari sisa kapasitas hardisk yang ada atau disesuaikan dengan kebutuhan saja.
Jika sudah yakin, pilih write
lalu ketik yes
. Kemudian pilih quit
untuk keluar.
Filesystems
🔔 Tips
Khusus SSD untuk bagian partisi root disarankan menggunakan
F2fs
/Btrfs
sedangkan HDD menggunakanXFS
/Ext4
.
Setiap kali membuat mount point terhadap suatu partisi maka akan muncul pesan peringatan seperti ini.
Filesystem akan menentukan setiap partisi untuk digunakan dalam mountpoint hirarki sistem operasi. Umumnya terdiri dari 3 mountpoint, yaitu:
/boot
atau/boot/efi
/
/home
Berdasarkan skema partisi diatas maka mountpoint filesystem akan seperti berikut ini.
sda1
Dilewati karena partisi system reserved windows. Tidak diformat.sda2
Khusus UEFI, akan dijadikan partisi/boot/efi
. Tidak diformat.sda3
Dilewati karena partisi sistem windows (localdisk:C). Tidak diformat.sda4
Partisi baru untuk sistem/
. Diformat.sda5
Partisi baru untuk penyimpanan data/home
. Diformat.
Sedangkan untuk pemilihan mountpoint akan terlihat seperti berikut ini.
-
Legacy (dos/mbr)
Jika menggunakan legacy maka menggunakan
/boot
.Partisi Tipe Partisi Mount Point New Filesystems /dev/sda4
F2fs
/
yes
/dev/sda5
F2fs
/home
yes
-
UEFI (gpt)
Jika menggunakan UEFI maka menggunakan
/boot/efi
.Partisi Tipe Partisi Mount Point New Filesystems /dev/sda2
Vfat
/boot/efi
no
/dev/sda4
F2fs
/
yes
/dev/sda5
F2fs
/home
yes
Pada cuplikan gambar dibawah ini merupakan contoh skema partisi dengan menggunakan SSD di mode UEFI.
-
Bagian 1, partisi
/dev/sda2
. Pilih partisi pertama untuk boot. Kemudian pilih tipevfat
untuk dijadikan partisi boot/boot/efi
.Ketik mount point yang dikehendaki, yaitu
/boot/efi
.Pilih
No
agar partisi EFI tidak terhapus, sebab metode pemasangan bersama windows ini mempertahankan partisi EFI yang sebelumnya. -
Bagian 2, partisi
/dev/sda4
. Pilih partisi keempat untuk dijadikan sistem root/
. Kemudian pilih tipef2fs
untuk SSD di partisi root.Ketik mount point yang dikehendaki, yaitu
/
.Pilih untuk membuat file system root baru. Hal ini akan menghapus partisi tersebut.
-
Bagian 3, partisi
/dev/sda5
. Pilih partisi kelima untuk dijadikan/home
. Kemudian pilih tipef2fs
untuk SSD di partisi root.Ketik mount point yang dikehendaki, yaitu
/home
.Pilih untuk membuat file system home baru. Hal ini akan menghapus partisi tersebut.
Jika sudah selesai pilih
Done
.
Settings
Pilih Settings
untuk melihat ringkasan pengaturan pemasangan yang akan dijalankan.
Gulir ke bawah akan mendapati pengaturan partisinya. Pada bagian MOUNTPONT
, nilai 1
artinya partisi akan diformat dan 0
partisi dibiarkan tetap.
Tekan Exit
untuk keluar dari ringkasan pengaturan.
Install
Jika sudah yakin, Pilih Install
dan OK
untuk melanjutkan operasi pemasangan. Pilih Yes
untuk memformat partisi sesuai pangaturan yang sudah diringkas pengaturan Settings
sebelumnya.
⚠️ Peringatan
Adanya penghapusan partisi jika tertulis NEW FILESYSTEM.
Tunggu proses hingga selesai hingga ada perintah untuk melakukan reboot. Pilih Yes
untuk reboot. Setelah mesin mati, cabut flasdisk agar tidak kembali ke mode Live USB.
Pasca pemasangan
Setelah berhasil memasang sistem operasi LangitKetujuh, disarankan untuk memperbarui sistem operasi agar memperoleh versi yang terbaru.
Mendeteksi Windows
Untuk menampilkan Windows di grub menu dapat dilakukan dengan cara memperbarui sistem operasi, maka secara otomatis akan menampilkan daftar grub LangitKetujuh dengan Windows ketika direboot kembali.
Cara lainnya dengan menjalankan perintah dibawah ini di konsole.
doas l7-tools --patch